Benih Harga Murah, Tapi Gak Murahan



Wew, dari judul diatas kok jadi bingung yah? sesuai dengan pasar, biasanya harga murah pasti ada yang dikorbankan oleh si produsen. Ada harga ada rupa, harga mahal belum tentu bagus, tapi harga murah bisa buat curiga.

Dengan ketatnya persaingan bibit saat ini, membuat pemijah berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Dari sekian banyak pemijah, ada yang tetap mempertahankan harga tinggi dengan kualitas yang baik. Ada juga yang memilih untuk menurunkan harga tetapi kualitas rendah. Biasanya penurunan kualitas itu ada di point - berikut.

1. Bibit Dari Indukan Yang Kurang Baik
Indukan ikan yang baik akan menghasilkan benih ikan yang baik pula. Dengan benih ikan yang baik akan menghasilkan pencapaian maksimal dari panen ikan itu sendiri. Menurut pengalaman kami bibit yang baik akan mempercepat dan penyeragaman hasil panen.

2. Ukuran Yang Tidak Seragam
Poin ini juga sangat berpengaruh, karena ketidak seragaman bibit, maka bibit yang lebih kecil akan sulit bersaing dengan bibit yang besar. Dan akan menyulitkan kita saat penyortiran nanti.

3. Jumlah Yang Tidak Tepat
Biasanya ini terjadi karena kurang pengetahuan dari pembibit sendiri atau malas untuk menghitung kembali. Dengan jumlah bibit yang tepat, maka kepercayaan konsumen akan tertanam secara sendirinya. Tapi kebiasaan petani pembeli (termasuk saya) malas untuk menghitung ulang bibit yang telah diterima. Itulah kelemahan yang sering dipakai oleh penjual bibit ikan.

4. Standart Operating Procedure Yang Tidak Sesuai
Untuk mengurangi cost/biaya Standart Operating Procedure biasaya yang jadi korban. Salah satunya menekan biaya pakan, kesulitan mencari casut, atau mahalnya spirulina, MEM dan lain-lain membuat ikan yang seharusnya makan 2x sehari menjadi 1x sehari. Atau biar 2x sehari tapi jumlah yang diberikan tidak mencukupi untuk pertumbuhan ikan. Sehingga bibit ukuran 3-4 umur 3-4 minggu jadi 5-6 minggu. Itu akan membuat ikan "tua" di pembibit.

Hal tersebut seharusnya lebih diperhatikan oleh pembeli bibit ikan. Karena berharap mendapat untung banyak malah jadi tekor.


Referensi :
- pengalaman pribadi
- Surya Mina Farm, www.bibitikan.net

Tips Membeli Bibit Ikan Yang Baik



Bagi peternak ikan, mutlak bagi kita untuk memperhatikan hal ini. karena dengan bibit yang baik akan menghasilkan panen yang baik pula. Kadang hal ini masih membingungkan bagi peternak ikan. Meskipun itu bukan 100% acuan untuk budidaya ikan, masih ada faktor lain selain bibit yang baik. Yaitu pakan yang cukup serta protein tinggi, kualitas air, lingkungan sekitar tempat kita memelihara ikan seperti predator - predator alami.

Tapi kali ini kami akan menyoroti masalah bagaimana membeli bibit ikan yang baik (menurut versi saya) sesuai dengan pengalaman saya berternak Ikan Lele.

Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah bertanya kepada sesama peternak didaerah kita dimana mereka biasa membeli bibit ikan, dan bagaimana hasilnya. Biasanya para perternak akan berbagi informasi tentang cara mereka memperoleh bibit yang baik.

Yang kedua, tanyalah pada penjual bibit yang akan anda beli mengenai asal indukan (misalnya hasil pijahan sendiri sebelumnya, atau membeli di Balai Benih Ikan, dll). Jenis ikan (misalnya lele Sangkuriang 1, Sangkuriang 2, Python, dll).

Yang ketiga, perhatikan fisik ikan apakah ada cacat bawaan yang dialami oleh ikan itu sendiri (misalnya ikan tanpa sirip, punggung bengkok, dll). Pengalaman saya pernah mendapatkan bibit ikan yang tanpa sirip bawah, hasilnya ikan lambat berkembang karena kalah dalam perebutan makanan dengan ikan yang tanpa cacat.

Yang keempat, perhatikan apakah ikan terjangkit penyakit, virus atau jamur serta kembung. Untuk jamur dan kembung dapat diperhatikan dengan mata.

Yang kelima, ikan berenang dengan lincah, jika ikan menggantung dipermukaan kolam itu pertanda ikan sedang dalam keadaan sakit.

Hal yang tak kalah penting yang terakhir adalah pengemasan saat ikan akan dipindah kekolam anda. Perhatikan apakah oksigen yang ada didalam kantong cukup hingga anda sampai kekolam. Dan pastikan saat anda memasukkan ikan kedalam kolam di Pagi hari atau Sore hari.

Sedikit tips untuk anda, setelah ikan sampai dikolam. Jangan membuka dan langsung memasukkan ikan kedalam kolam. Sebaiknya ikan beserta kantong direndam selama setengah atau satu jam agar ikan terbiasa dengan suhu kolam yang baru. Dan setelah ikan masuk ke kolam jangan langsung diberi makan, tapi hendaknya menunggu sampai 24 jam agar ikan tidak stress.

Demikian tips dari kami semoga membantu para peternak lele yang baru akan memulai bisnis ini. Silahkan tinggalkan komentar jika ada pertanyaan.

Salam semangat ....

Referensi :
- Pengalaman pribadi